Tips Liburan 11 Hari di 3 Negara | Hari Ke-3 (14 Des 17)
Setelelah sarapan pagi di
hotel, kami mulai perjalanan menuju Dataran Putrajaya. Ini merupakan daerah
pusat pemerintahan Malaysia. Di daerah ini kita dapat melihat kota yang sangat
tertata rapi dengan gedung-gedung pemerintahan yang sangat megah. Dari hotel
kami berjalan kaki ke stasiun KLCC, dari sini kami menggunakan LRT menuju
stasiun Pasar Seni dengan biaya RM4.2 atau sekitar 15 ribu rupiah. Dari stasiun
Pasar Seni kami berjalan kaki menuju terminal Pudu Raya untuk mencari bus Nadi
Putra nomor 500 tujuan Dataran Putrajaya. Alhamdulillah tidak sulit untuk
mencari lokasi ngetem bus ini, persis di belakang termina Pudu Raya. Kamipun
naik dengan terlebih dahulu membayar sebesar RM8 atau sekitar 28 ribu rupiah.
Bersumber dari Wikipedia https://ms.wikipedia.org/wiki/Dataran_Putra
Dataran Putra merupakan sebuah dataran kota terletak di seberang Perdana Putra,
di Putrajaya, Malaysia, yang merupakan kompleks pejabat Perdana Menteri.
Dataran ini digunakan untuk sambuatan seperti Hari Kemerdekaan Malaysia. Masjid
Putra juga terletak di sebelah dataran ini.
Dari terminal Pudu Raya
membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk mencapai Dataran Putrajaya. Kami turun
persis di depan Masjid Putra atau sering disebut Masjid Pink karena warnanya
sangat mencolok berwarna pink dari kejauhan. Setelah melakukan sholat Zuhur
berjamaah di masjid ini, kami turun ke foodcourt yang tidak jauh dari masjid
tersebut. Saatnya mengisi perut yang sudah lapar haha, kami memilih di RM
Selera Putra dengan berbagai hidangan pilihan. Makan siang dan minum kami kali
ini senilai RM36.8 atau sekitar 130 ribu rupiah.
Destinasi 2 Dataran Merdeka
Setelah cukup bertenaga, kami
lanjukan perjalan kami ke Dataran Merdeka menggunakan beberapa sarana
transportasi. Dari Masjid Pink kami memutuskan menggunakan Grab menuju ke
terminal Putra dengan biaya RM9 atau sekitar 38 ribu rupiah. Dari terminal ini
kami menggunakan KLIA Transit menuju KL
Sentral dengan biaya RM35 atau sekitar 123 ribu rupiah. Dari KL Sentral
kami lanjutkan mengguankan LRT Kelana Jaya Line menuju stasiun Masjid Jamik
dengan biaya RM3.2 atau sekitar 11 ribu rupiah. Dari stasiun Masjid Jamik kami jalan
kaki menuju Dataran Merdeka kurang lebih 1 kilometer, mana cuaca saat itu panas
lagi, hehe. Untungnya si kecil ga rewel dan kami jalani denga happy.
Bersumber dari Wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Dataran_Merdeka
bahwa Dataran Merdeka (atau Lapangan Merdeka) terletak di Kuala Lumpur,
Malaysia. Lapangan ini berada di depan Bangunan Sultan Abdul Samad. Di tempat
ini, bendera Union Jack diturunkan dan bendera Federasi Malaya dikibarkan untuk
pertama kalinya pada tengah malam tanggal 31 Agustus 1957. Sejak saat itu,
Dataran Merdeka menjadi tempat dirayakannya Parade Hari Merdeka. Di Dataran
Merdeka inilah kami berfoto dengan latar belakan “I Love KL”. Setelah puas
bermain-main di dataran ini, kami lanjut berjalan kaki menuju Central Market
yang tidak jauh dari Dataran Merdeka.
Destinasi 3 Central Market
Hanya butuh berjalan kaki
kurang lebih 15 menit untuk mencapai Central Market dari Dataran Merdeka.
Sesampainya disini, giliran istriku untuk menunjukkan kemampuannya hehe.
Membeli berbagai macam kerajinan tangan asli Malaysia dan oleh-oleh khas
Malaysia sangat mudah ditemukan di Central Market ini. Setelah puas belanja,
lapar pun datang, Alhamdulillah persis di samping Central Market terdapat
Restoran Yusoof yang terkenal bagi traveler muslim yang biasa ke sini, harganya
sangat terjangkau menurutku, makan bertiga kami hanya membayar sebesar RM15
atau sekitar 53 ribu rupiah. Setelah bertenaga, kami lanjut jalan hanya sekitar
15 menit ke Petaling Street.
Destinasi 4 Petaling Street
Di sini kami tidak melakukan
banyak kegiatan, hanya sekedar lewat untuk melihat suasana Petaling Street di
malam hari.
Bersumber dari Wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Petaling
bahwa Jalan Petaling, atau lebih dikenal dengan panggilan Petaling Street,
merupakan kawasan pecinan di Kuala Lumpur, Malaysia. Selama bertahun-tahun
lamanya, Jalan Petaling telah menjadi tempat bisnis dan pelestarian budaya dan
tradisi masyarakat Cina di Malaysia, dengan kuil Buddha dan toko yang menjual
colok, obat tradisional, dan makanan Tionghoa. Pada awal petang hingga lewat
malam, penjaja akan menjual barang mereka di jalan. Kawasan ini terkenal akan
produk bajakannya.
Baca Juga: PERJALANAN HARI KE-4 (14 DESEMBER 2017)
Post a Comment