Header Ads

Penyalahgunaan Data Pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica

Pada tanggal 21 Maret 2018 pukul 12.36 waktu Amerika, ntah sedang makan siang atau lagi duduk di kursi kerja atau lagi santai di rumah, pendiri Facebook Mark Zuckerberg memposting sebuah tulisan klarifikasi terkait penyalahgunaan atau kebocoran data pengguna Facebook yang dilakukan oleh Cambridge Analytica.

Mark dalam postingannya mengatakan bahwa masalah ini sudah menjadi tanggung jawab mereka untuk melindungi data pengguna Facebook dan menjamin bahwa kejadian seperti ini tidak terjadi lagi dikemudian hari.

Platform Facebook pertama kali diluncurkan tahun 2007 dengan visi sebagai aplikasi bersifat sosial. Kalender pada aplikasi dapat menunjukkan ulang tahun teman anda, peta dapat menunjukkan tempat dimana teman anda tinggal, dan juga menampilkan gambar-gambar dari teman teman anda.

Seorang peneliti dan profesor dari Universitas Cambridge bernama Aleksandr Kogan menciptakan aplikasi kuis kepribadian meliputi psikologi, personal, politik, dan demografi (seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, dsb). Aplikasi ini digunakan oleh sekitar 300 ribu orang dan membagikan aplikasi tersebut ke teman-teman mereka, sehingga Aleksandr Kogan mampu mengakses puluhan juta data teman mereka tersebut....Luar biasa kan? hehe.


Nah, pada tahun 2014 Facebook mengeluarkan aturan bahwa mereka membatasi aplikasi yang dapat di akses secara massif. Seperti halnya aplikasi ALeksandr Kogan tidak bisa lagi meminta data tentang teman seseorang kecuali teman mereka juga mengizinkan aplikasi tersebut. Facebook juga mewajibkan pengembang aplikasi untuk mendapat persetujuan dari Facebook sebelum mereka dapat meminta data sensitif dari orang-orang. Tindakan tersebut digunakan untuk mencegah aplikasi Kogan dapat mengakses banyak data pengguna seperti saat ini.

Masalah belum sampai disitu, pada tahun 2015 diketahui bahwa Kogan telah berbagi data dari aplikasinya dengan Cambridge Analytica dimana kondisi ini bertentangan dan melanggar kebijakan antara Facebook dengan pengembang aplikasi dengan membagikan data tanpa persetujuan orang. Saat itu Facebook langsung melarang aplikasi Kogan digunakan di Facebook dan menuntut Kogan dan Cambridge Analytica menghapus semua data yang diperoleh dengan cara tidak benar tersebut.

Pertanyaan berikutnya, seberapa bahaya kah Cambridge Analytica?. Dari data pengguna sekitar 300 ribu tersebut, mereka dapat meningkatkannya dengan menggunakan model tertentu sehingga mampu memprediksi profil seseorang memiliki kecenderungan sosial dan politik seperti apa.

Dari data tersebut, Cambridge Analytica bisa menjual pemodelan tersebut untuk kebutuhkan propaganda politik, mengiring kebijakan politik, dan lain sebagainya. Konon katanya kemenangan presiden Trump dan Brexit dilegalkan adalah buah hasil pengolahan data dari Cabridge Analytica ini.


Dari gambar di atas, per tanggal 23 Maret 2018, saham Facebook dalam 5 hari terakhir di Nasdaq menurun drastis. Kerugian Facebook ditaksir sudah mencapai 100 Trilyun rupiah dan katanya akan terus menaik. Semoga Facebook dapat menyelesaikan badai krisis ini dan dapat mengubah apa yang terjadi di masa lalu. Pengalaman ini menjadikan Facebook semakin peduli untuk mengamankan platform mereka dikemudian hari.

No comments